Suatu hari Minggu di JCC (Jakarta Convention Centre) beberapa tahun yang lalu, saya menghadiri sebuah pameran komputer. Lelah berjalan mengunjungi stand-stand, saya memutuskan makan siang di sebuah warung masih di kompleks JCC.
Satu hal menarik perhatian saya selama makan disana: sebuah bakul besar berisi bermacam gorengan hangat yang nampak begitu menggoda, yang sedang dijajakan penjualnya tak jauh didepan saya. Bukan tempe goreng, tahu goreng, bakwan atau singkong goreng yang menjadi perhatian utama saya, kendati itu semua adalah camilan favorit saya sehari-hari.
Melainkan tak pernah berhentinya orang-orang datang membeli kudapan itu. Dari berbagai kalangan. Dari para pengunjung ‘kelas pekerja’ seperti saya sampai mbak-mbak cantik ber-rok mini & high heels. Dari anak-anak sampai orang tua. Dari berbagai etnis. Pada momen itulah saya benar-benar menyadari, betapa gorengan adalah snack favorit masyarakat Indonesia.
Bahwa gorengan (khususnya yang banyak dijual di pinggir-pinggir jalan) adalah makanan yang mengandung lemak & kolesterol, semua orang pasti tahu. Bahwa kandungan gizinya bisa saja telah berkurang akibat pemanasan, semua orang juga pasti tahu. Tetapi kenapa jajanan yang sering bercampur debu sebab dijajakan di wadah terbuka tanpa penutup itu masih saja laris?
Rasa & harga.
Ya, rasa yang enak, renyah serta harga yang murah, itulah penyebabnya.
Bahkan saat sempat terbetik berita bahwa sebagian penjual nakal memasukkan plastik kedalam wajan penggorengan untuk membuat gorengan menjadi lebih renyah pun, tak menyurutkan minat orang untuk membeli.
Begitulah, sedemikian besar daya tarik makanan ini bagi kita rakyat Indonesia.
Tetapi, akankah kita menyerah begitu saja terhadap fakta negatif gorengan & memakannya begitu saja tanpa rasa was-was?
Apakah tidak ada cara untuk membuat makanan rakyat ini menjadi lebih sehat bagi tubuh?
Tentu ada.
Dan sudah selayaknya bagi kita untuk mengusahakan itu, demi kesehatan tubuh kita & orang-orang yang kita cintai.
Berikut ini kami rangkumkan 8 tips makan gorengan yang aman sehingga mengurangi resiko penyakit kanker, jantung dsb. akibat kolesterol & obesitas.
Namun sebelumnya perlu kami tekankan disini, tips ini lebih mudah dilakukan dengan Anda menggoreng sendiri di rumah. Tidak membelinya dari pedagang kaki lima, sebab dengan demikian Anda memiliki kontrol sepenuhnya dalam mempraktekkan tips-tips ini.
1. Pakailah minyak goreng baru & gunakan sekali saja
Tentu sering Anda lihat, betapa hitamnya warna minyak goreng yang digunakan oleh abang-abang penjual gorengan kaki lima. Itu menandakan bahwa minyak itu telah digunakan berulang kali oleh mereka.
Padahal ada beberapa kerugian menggunakan minyak goreng lebih dari sekali, yaitu:
- Rasa gorengan menjadi kurang enak
- Minyak telah berkurang banyak nutrisinya
- Bertambah kandungan kolesterolnya
2. Gunakan minyak alternatif seperti minyak bunga matahari sebagai pengganti minyak goreng.
Menurut beberapa penelitian, minyak bunga matahari ini lebih aman digunakan dibanding minyak kelapa sawit. Satu diantara penelitian itu dilakukan di Spanyol terhadap 40.757 orang selama 11 tahun (!). Semua orang itu rutin mengkonsumsi gorengan, tetapi terbukti jarang mengalami masalah dengan jantungnya.
Kandungan omega 6 yang tinggi dalam minyak bunga matahari bahkan berfungsi sebagai antidepresan. Ini tentu kontra terhadap efek gorengan pada umumnya yang menimbulkan reaksi depresi bagi penikmatnya.
Hanya saja menurut Dr. Drew Ramsey, seorang penulis terkenal, minyak ini juga bisa menimbulkan dampak negatif bila dimasak dengan suhu sangat tinggi. Menggorenglah dengan suhu dibawah 121 derajat Celcius agar mendapatkan kandungan gizi yang terbaik dari minyak ini.
3. Gunakan adonan tepung yang lebih sehat
Tepung terigu paling sering digunakan dalam menggoreng tempe, tahu, dsb. Hal ini dikarenakan tepung ini mudah menempel/lengket pada makanan yang digoreng bersamanya. Tetapi ternyata ada kandungan gluten dalam tepung terigu yang membuat terigu bisa menyerap banyak minyak. Sebagai aternatif Anda dapat mengganti terigu dengan tepung jagung atau tepung beras.
4. Tambahkan baking soda kedalam adonan tepung
Baking soda atau air berkarbonasi dapat Anda campurkan kedalam adonan tepung untuk menggoreng gorengan. Gunanya, 2 bahan itu bisa melepaskan gelembung-gelembung gas makanan saat digoreng & mengurangi penyerapan minyak. Manfaat tambahan, gorengan Anda akan terasa lebih renyah.
5. Jaga suhu minyak agar tak terlalu panas
Minyak yang kurang panas menyebabkan proses menggoreng yang lama, sehingga minyak lebih banyak terserap. Oleh sebab itu makanan sebaiknya dimasukkan kedalam minyak ketika kondisi minyak sudah panas. Panaskan minyak dengan suhu tinggi namun begitu makanan dimasukkan ke dalam wajan, kecilkan api. Makanan akan cepat matang dengan suhu saat memasak sekitar 350 derajat F (176 derajat Celcius). Dengan panas yang cukup seperti ini makanan tak perlu lama berada dalam minyak sehingga minyak tak banyak terserap.
Di pasar terdapat alat ukur panas untuk menggoreng/termometer masak.
6. Sempatkan untuk meniriskan gorengan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
Memakan gorengan panas-panas memang nikmat. Namun bila Anda peduli kesehatan, coba tiriskan dulu gorengan selama beberapa saat sebelum dimakan, sehingga minyak menjadi berkurang.
7. Serap dahulu minyak di gorengan dengan kertas tissue
Setelah ditiriskan, letakkan gorengan di piring yang sudah dialasi tissue makan. Letakkan pula sehelai tissue lagi diatasnya. Setelah beberapa saat, Anda akan takjub melihat betapa tissue telah basah, banjir oleh minyak.
Gunakan kertas tissue lain untuk menekan-nekan gorengan, untuk membuat minyak lebih banyak lagi bisa terserap.
8. Konsumsilah makanan atau minuman yang kaya serat yang mampu membersihkan usus dari kotoran secara efektif.
Kandungan minyak membuat sisa-sisa makanan lebih mudah menempel di dinding lipatan-lipatan usus kita & tidak keluar saat kita buang air besar.
Apa bahayanya? Banyak!
Penelitian membuktikan bahwa minimal ada belasan penyakit yang bisa timbul akibat usus yang kotor.
Dari darah tinggi sampai insomnia, dari sakit kepala sampai perut buncit.
Kotoran yang menempel di usus juga menjadi sebab menurunnya jumlah nutrisi yang terserap kedalam tubuh. Jadi, diperlukan makanan berserat seperti buah-buahan atau suplemen yang mengandung serat untuk membersihkan usus dari minyak dan sisa-sisa makanan yang menempel di usus karenanya.
Minuman jus Fiforlif adalah suplemen yang ideal untuk itu.
Mengandung serat dari salah satu tumbuhan sumber serat terkaya dunia, Fiforlif sangat efektif membersihkan usus. Hal ini bisa Anda rasakan langsung beberapa jam setelah mengkonsumsi minuman ini, jumlah kotoran akan lebih banyak dengan sebagian diantaranya berwarna lebih gelap. Kotoran berwarna gelap inilah sisa makanan yang lama tak terbuang.
Untuk informasi selengkapnya tentang jus yang kaya manfaat ini, silahkan klik disini.
Sebagai pelengkap dari 8 tips diatas, cara ideal agar gorengan lebih aman bagi tubuh adalah: jangan sering-sering memakannya. :)
Sebaik apapun cara untuk mengkonsumsi gorengan, cara terbaik untuk mereduksi efek negatifnya tentu adalah mengurangi konsumsinya. Cobalah secara bertahap untuk mengurangi gorengan sambil meningkatkan konsumsi sayur & buah-buahan serta air putih. Sangat bagus bila buah dapat Anda jadikan pengganti gorengan sebagai snack.
Cobalah untuk lebih menyukai makanan yang direbus, dikukus, ditumis atau setidaknya digoreng dengan metode pan frying ketimbang digoreng.
Metode pan frying adalah cara menggoreng dengan minyak sedikit, berbeda dengan deep frying yaitu menggoreng dengan minyak banyak yang membuat makanan tenggelam didalamnya.
Demikian rekan pembaca, tips yang mudah-mudahan bisa Anda turuti.
Sebab, lemak & kolesterol dalam gorengan adalah zat jahat yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung & stroke. Juga dapat menyebabkan kanker, dimana itu semua masuk kedalam daftar teratas penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Jadi bila Anda ingin hidup sehat & berpenampilan yang menarik, mengurangi konsumsi gorengan adalah hal mutlak yang harus Anda lakukan.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih untuk sumber artikel ini:
Detik.com, vemale.com, klikdokter.com, doktersehat.com, tempo.co, resepkoki.id, mengecilkanbuncit.com
Sebaik apapun cara untuk mengkonsumsi gorengan, cara terbaik untuk mereduksi efek negatifnya tentu adalah mengurangi konsumsinya. Cobalah secara bertahap untuk mengurangi gorengan sambil meningkatkan konsumsi sayur & buah-buahan serta air putih. Sangat bagus bila buah dapat Anda jadikan pengganti gorengan sebagai snack.
Cobalah untuk lebih menyukai makanan yang direbus, dikukus, ditumis atau setidaknya digoreng dengan metode pan frying ketimbang digoreng.
Metode pan frying adalah cara menggoreng dengan minyak sedikit, berbeda dengan deep frying yaitu menggoreng dengan minyak banyak yang membuat makanan tenggelam didalamnya.
Demikian rekan pembaca, tips yang mudah-mudahan bisa Anda turuti.
Sebab, lemak & kolesterol dalam gorengan adalah zat jahat yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung & stroke. Juga dapat menyebabkan kanker, dimana itu semua masuk kedalam daftar teratas penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Jadi bila Anda ingin hidup sehat & berpenampilan yang menarik, mengurangi konsumsi gorengan adalah hal mutlak yang harus Anda lakukan.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih untuk sumber artikel ini:
Detik.com, vemale.com, klikdokter.com, doktersehat.com, tempo.co, resepkoki.id, mengecilkanbuncit.com